Aku Pelangimu !!

Kamis, 17 Juli 2014

Tugas Pak Asep



KUMPULAN CURHAT
Masalah Pertama
Si “ I ” sedang mengalami musibah. Motor yang baru dikreditnya 5 bulan yang lalu rusak berat akibat temannya si “ J ” meminjamnya dan dalam perjalanan si “ J “ ini mengalami kecelakaan. Si “ I “ bingung ia harus bagaimana. Ia ingin meminta ganti rugi kepada temannya namun ia tidak sampai hati karena kondisi ekonomi temannya itu juga sangat pas-pasan.
Solusinya :
Saya mencoba untuk menggali lebih dalam tentang kejadian itu. Setelah digali, ternyata temannya itu tanpa sengaja melintasi daerah bali (balapan liar) yang memang daerah seperti itu rawan kecelakaan. Saya pun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena itu musibah. Kemudian saya dan si “ I “ ini menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Akhirnya si “ I “ berniat untuk mengurus asuransi yang memang sudah terdaftar pada saat ia mengkredit motor tersebut. Namun jika asuransi itu tidak dapat dicairkan, maka ia berniat mengembalikan motor itu kedealer dan menanbung kembali untuk membeli motor baru.
Masalah kedua
Si “ M “ sedang bingung. Sebentar lagi ujian tapi SPP kuliah belum dibayar. Jika si “ M “ tidak membayar SPP dalam jangka 2 hari, maka ia tidak dapat mengikuti ujian, sedangkan  ia tidak mempunyai penghasilan dan orangtuanya pun tidak mempunyai uang saat ini.
Solusinya :
Saya menyarankan kepadanya untuk meminta dispensasi kepada pihak kampus. Namun dia mengatakan bahwa itu merupakan peraturan kampus dan tidak dapat didispensasi karena sudah pada batas maksimal pembayaran SPP. Kemudian ia mengemukakan kepada saya bahwa ada teman yang menawarkan pinjaman uang kepadanya, tapi ia malu. Di situasai yang seperti itu, saya pun meyakinkan kepadanya bahwa meminjam itu boleh asal dikembalikan dan tidak perlu malu karena ini juga menyangkut kuliahnya.
Masalah ketiga
Si “ A “ sedang bingung menghadapi ibunya yang mengalami sakit jantung. Ibunya ini tidak mau dibawa kerumah sakit dengan alasan  takut dan trauma dulu saat suami beliau mengidap penyakit yang sama dibawa kerumah sakit dan pada saat disuntik oleh dokter, suami beliau itu meninggal.
Solusinya :
Saya menyarankan kepada si “ A “ untuk membujuk ibunya agar mau dibawa kerumah sakit dengan memberi penjelasan bahwa penyakit seperti itu harus segera ditangani oleh ahli medis agar tidak bertambah parah. Dan si “ A “ juga harus bisa mengubah pola pikir ibunya bahwa kejadian yang terjadi pada suami beliau di masa lalu itu bukan karena disuntik dokter tapi karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Masalah keempat
Si “ D” sedang cemas. Ia mempunyai seorang pacar yang ia cintai bernama “ E “. Si “ E “ adalah peremuan yang berparas biasa-biasa saja dalam pandangan orangtua si “ D “ dan juga ia termasuk keluarga yang sederhana. Sedangkan si “ D “ termasuk golongan keluarga menengah keatas dan mempunyai pekerjaan sebagai konsultan. Si “ D “  berniat untuk serius dengan wanita pujaannya itu, namun orangtuanya tidak merestui dengan alasan si “ E “ tidak sebanding dengan anaknya si “ D “.
Solusinya :
Saya mengajak si “ D “ untuk membuat atau menentukan norma/patokan mengenai hal-hal yang kiranya menjadi landasan dalam hidupnya. Saya mengajak si “ D “ untuk membuat perbandingan dengam melihat keuntungan dan kerugiannya. Kemudian saya mengarahkan si “ D “ untuk membicarakan hal tersebut kepada orangtuanya secara baik-baik agar orangtuanya yakin dan terbuka hatinya untuk merestui hubungan mereka berdua.
Masalah kelima
Si “ D “ bingung menghadapi pacarnya yang bernama “ A “. Di satu sisi ia sangat menyayangi pacarnya tersebut, namun di sisi lain si “ D “ merasa tertekan dengan sikap dan sifat  “ A “ yang sering memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mendengarkan si “ D “.
Solusinya :
Saya menyarankan kepada si “ D “ untuk mencoba menjelaskan kepada pacarnya tersebut bahwa ia tidak suka dipaksa dan minta lah kepada si “ A “ untuk menghargainya sebagai mana adanya serta berilah pandangan-pandangan positif  yang akan mengubah pola pikir pacarnya tersebut.

Masalah keenam
Ibu “ S “ sering mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari suaminya Bapak “ T “. Bapak “ T “ sering mencaci bahkan memukuli Ibu “ S “ hanya karena masalah sepele. Ibu “ S “ tidak kuat hidup dalam ketertekanan.
Solusinya :
·           Melakukan instropeksi diri dan mediasi dalam rangka penenangan diri.
·           Menghadap kedua belah pihak keluarga dan membicarakan jalan penyelesaian yang terbaik serta membuat perjanjian tanpa merugikan atau menguntungkan pihak mana pun.


Masalah ketujuh
Si “ F “ sedang cemas dan bingung. Pacarnya salah paham saat melihat si “ F “ berjalan dengan seorang laki-laki. Pacarnya mengira laki-laki itu adalah pacar barunya si “ F “, padahal itu adalah sepupu si “ F “ yang baru dating dari luar kota. Si “ F “ pun mencoba menjelaskn kepada pacarnya tersebut namun HP-nya di nonaktifkan dan saat ditemui dirumah, pacarnya itu tidak ada.
Solusinya :
Saya menyarankan untuk mendinginkan suasana dlu, baru kemudian si “ F “ ini menjelaskan kejadian yamg sesungguhnya bhwa laki-laki yang bersamanya itu bukan pacar barunya tapi sepupunya yang baru dating.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar