KUMPULAN CURHAT
Masalah Pertama
Si “ I ” sedang mengalami musibah. Motor yang baru dikreditnya 5
bulan yang lalu rusak berat akibat temannya si “ J ” meminjamnya dan dalam
perjalanan si “ J “ ini mengalami kecelakaan. Si “ I “ bingung ia harus
bagaimana. Ia ingin meminta ganti rugi kepada temannya namun ia tidak sampai
hati karena kondisi ekonomi temannya itu juga sangat pas-pasan.
Solusinya :
Saya mencoba untuk menggali lebih dalam tentang kejadian itu.
Setelah digali, ternyata temannya itu tanpa sengaja melintasi daerah bali
(balapan liar) yang memang daerah seperti itu rawan kecelakaan. Saya pun tidak
bisa menyalahkan siapa-siapa karena itu musibah. Kemudian saya dan si “ I “ ini
menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Akhirnya si “ I “ berniat untuk
mengurus asuransi yang memang sudah terdaftar pada saat ia mengkredit motor
tersebut. Namun jika asuransi itu tidak dapat dicairkan, maka ia berniat
mengembalikan motor itu kedealer dan menanbung kembali untuk membeli motor
baru.
Masalah kedua
Si “ M “ sedang bingung. Sebentar lagi ujian tapi SPP kuliah belum
dibayar. Jika si “ M “ tidak membayar SPP dalam jangka 2 hari, maka ia tidak
dapat mengikuti ujian, sedangkan ia
tidak mempunyai penghasilan dan orangtuanya pun tidak mempunyai uang saat ini.
Solusinya :
Saya menyarankan kepadanya untuk meminta dispensasi kepada pihak
kampus. Namun dia mengatakan bahwa itu merupakan peraturan kampus dan tidak
dapat didispensasi karena sudah pada batas maksimal pembayaran SPP. Kemudian ia
mengemukakan kepada saya bahwa ada teman yang menawarkan pinjaman uang
kepadanya, tapi ia malu. Di situasai yang seperti itu, saya pun meyakinkan
kepadanya bahwa meminjam itu boleh asal dikembalikan dan tidak perlu malu
karena ini juga menyangkut kuliahnya.
Masalah ketiga
Si “ A “ sedang bingung menghadapi ibunya yang mengalami sakit
jantung. Ibunya ini tidak mau dibawa kerumah sakit dengan alasan takut dan trauma dulu saat suami beliau
mengidap penyakit yang sama dibawa kerumah sakit dan pada saat disuntik oleh
dokter, suami beliau itu meninggal.
Solusinya :
Saya menyarankan kepada si “ A “ untuk membujuk ibunya agar mau
dibawa kerumah sakit dengan memberi penjelasan bahwa penyakit seperti itu harus
segera ditangani oleh ahli medis agar tidak bertambah parah. Dan si “ A “ juga
harus bisa mengubah pola pikir ibunya bahwa kejadian yang terjadi pada suami
beliau di masa lalu itu bukan karena disuntik dokter tapi karena kehendak Tuhan
Yang Maha Esa.
Masalah keempat
Si “ D” sedang cemas. Ia mempunyai seorang pacar yang ia cintai
bernama “ E “. Si “ E “ adalah peremuan yang berparas biasa-biasa saja dalam
pandangan orangtua si “ D “ dan juga ia termasuk keluarga yang sederhana.
Sedangkan si “ D “ termasuk golongan keluarga menengah keatas dan mempunyai
pekerjaan sebagai konsultan. Si “ D “ berniat untuk serius dengan wanita pujaannya
itu, namun orangtuanya tidak merestui dengan alasan si “ E “ tidak sebanding
dengan anaknya si “ D “.
Solusinya :
Saya mengajak si “ D “ untuk membuat atau menentukan norma/patokan
mengenai hal-hal yang kiranya menjadi landasan dalam hidupnya. Saya mengajak si
“ D “ untuk membuat perbandingan dengam melihat keuntungan dan kerugiannya.
Kemudian saya mengarahkan si “ D “ untuk membicarakan hal tersebut kepada
orangtuanya secara baik-baik agar orangtuanya yakin dan terbuka hatinya untuk
merestui hubungan mereka berdua.
Masalah kelima
Si “ D “ bingung menghadapi pacarnya yang bernama “ A “. Di satu
sisi ia sangat menyayangi pacarnya tersebut, namun di sisi lain si “ D “ merasa
tertekan dengan sikap dan sifat “ A “
yang sering memaksakan kehendaknya sendiri tanpa mendengarkan si “ D “.
Solusinya :
Saya menyarankan kepada si “ D “ untuk mencoba menjelaskan kepada
pacarnya tersebut bahwa ia tidak suka dipaksa dan minta lah kepada si “ A “
untuk menghargainya sebagai mana adanya serta berilah pandangan-pandangan
positif yang akan mengubah pola pikir
pacarnya tersebut.
Masalah keenam
Ibu “ S “ sering mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari
suaminya Bapak “ T “. Bapak “ T “ sering mencaci bahkan memukuli Ibu “ S “
hanya karena masalah sepele. Ibu “ S “ tidak kuat hidup dalam ketertekanan.
Solusinya :
·
Melakukan
instropeksi diri dan mediasi dalam rangka penenangan diri.
·
Menghadap kedua
belah pihak keluarga dan membicarakan jalan penyelesaian yang terbaik serta membuat
perjanjian tanpa merugikan atau menguntungkan pihak mana pun.
Masalah ketujuh
Si “ F “ sedang cemas dan bingung. Pacarnya salah paham saat
melihat si “ F “ berjalan dengan seorang laki-laki. Pacarnya mengira laki-laki
itu adalah pacar barunya si “ F “, padahal itu adalah sepupu si “ F “ yang baru
dating dari luar kota. Si “ F “ pun mencoba menjelaskn kepada pacarnya tersebut
namun HP-nya di nonaktifkan dan saat ditemui dirumah, pacarnya itu tidak ada.
Solusinya :
Saya menyarankan untuk mendinginkan suasana dlu, baru kemudian si “
F “ ini menjelaskan kejadian yamg sesungguhnya bhwa laki-laki yang bersamanya
itu bukan pacar barunya tapi sepupunya yang baru dating.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar