Dia

Kisah ini dimulai dari 10 tahun yang lalu dimana aku dan dia masih berada di sekolah dasar. Ya, dia itu kakak kelas ku sekaligus tetangga yang membuatku merasakan indahnya cinta pertama. Mungkin terdengar konyol bila diungkapkan namun ini lah kenyataannya, gadis usia 10 tahun jatuh cinta dengan seorang pria yang umurnya lebih tua satu tahun darinya. Saat itu pandanganku terhadapnya adalah sesosok pria yang tampan, baik, humoris, dan mempesona. Dia selalu bisa membuatku tersenyum dan tertawa dengan semua tingkahnya, pintar di bidang agama, dan dewasa. Dia adalah seorang pria yang perfect dimataku. Dan percaya atau tidak, perasaan itu masih ada sampai saat ini, saat umur ku menginjak 21 tahun.

Empat bulan yang lalu, aku menjalin suatu hubungan dengannya. Ya, walaupun hanya sebuah hubungan tanpa status namun aku amat bahagia. Dia mampu membuat ku melayang dengan segala pesona yang ia miliki. Sungguh ini adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan dimana selama ini aku memujanya, mengharapkannya, dan menginginkannya lebih dari seorang teman tercapai. 

Namun ada satu hal yang mengganjal dihati ku, apakah ia benar tulus menyayangi ku seperti aku sabar menunggunya selama ini ? Pertanyaan ini selalu hadir dalam hati ku, apalagi bila ku lihat sikapnya kepada ku yang hanya menginginkan ku disaat dia memerlukakn. Entah lah ? Yang pastinya saaat ini aku akan memberikan semua hal yang terbaik untuknya walaupun dilema kadangkala menghampiri. 

 For my Zeus.

I love you. I miss you. Aku ingin kamu tau kalau aku sayang kamu. Aku mengharapkan kamu memiliki rasa yang sama. Hilangkan obsesimu terhadap wanita itu. Lihat aku disini yang selama ini telah tulus menunggumu dengan segala ketertatihan ku.